JellyPages.com

Selasa, 13 November 2012

Impulse Buying

Mendadak, keputusan yang tidak direncanakan untuk membeli, dibuat sebelum pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi dan perasaan memainkan peran penting dalam pembelian, dipicu dengan melihat produk atau setelah terpapar pesan promosi baik dibuat. Seperti pembelian berkisar dari kecil (coklat, pakaian, majalah) untuk memimpin substansial besar (perhiasan, kendaraan, karya seni) dan biasanya (sekitar 80 persen dari waktu) untuk masalah seperti kesulitan keuangan, penolakan keluarga, atau perasaan bersalah atau kekecewaan. Lihat disonansi kognitif juga.


Strategi meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan impulse buying akan sangat menguntungkan. Pernahkah Anda berpikir demikian? Strategi meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan impulse buying akan membantu Anda meningkatkan target penjualan. Impulse buying adalah mengubah daya tarik orang yang awalnya tidak berniat membeli menjadi membeli, ini penting dalam ,meningkatkan penjualan secara online maupun offline. Dari sekian strategi untuk memacu impulse buying, ada 5 hal yang perlu diperhatikan di awal.
Pertama, detilkan dan deskripsikan. Salah satu taktik dalam selling bahwa untuk bisa menjual sebuah barang maka harus mendekati aspek psikologisnya. Karena ini sesuai cara berpikir seseorang bahwa ketika seseorang memutuskan sesuatu termasuk memutuskan pembelian, salah satunya aspek psikologis, bukan hanya cara berpikir dan logika saja. Sebagai contoh, banyak sekali toko online yang hanya memampangkan gambar produk, sama sekali tidak ada diskripsi. Bagaimana konsumen akan tahu produk itu jika itu produk baru impor dari negara yang jauh sana? Minimal pembeli tahu bahwa produk itulah yang akan dibeli, berdasar dari spesifikasi yang ada. Karena calon pembeli bukan penebak jitu/peramal jitu hanya melihat gambar secara online maka diketahui semua dibalik produk.
Strategi meningkatkan penjualan
Strategi meningkatkan penjualan yang kedua adalah prediksi harapan sebenarnya dari produk yang Anda jual. Hal ini sangat penting untuk menunjukkan segi positif dari konsumen. Misalnya ketika Anda menjual kaos. Anda tidak menjual kelebihan dari sisi bahan kaos saja, tetapi juga benefit dari kaos tersebut. Tentu memang benefit ini baru akan muncul setelah produk diterima atau dipakai. Namun jangan lupa bahwa sebelumnya ada “layanan” yang mungkin menjadi prioritas dalam keputusan membeli, misal jaminan barang original, 4 hari sampai, dll.
Mungkin ada beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang strategi kedua ini, yaitu:
  1. Tebak dan prediksi apa yang sebenernya di harapkan dari produk sejenis, bisa ambil dari merek sebelumnya.
  2. Diskripsikan dengan pemikiran bahwa akan Anda jelaskan produk ini dari sisi kelebihan yang koneksi terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.
  3. Jangan biarkan toko online Anda seperti galeri foto produk, yang berisi hanya foto-foto saja tanpa penjelasan apapun.
Strategi meningkatkan penjualan yang ketiga adalah permudahlah cara membayar seinovatif mungkin. Semakin modern media dan teknologi, maka harapan terhadap kemudahan yang lain juga  harus Anda cukupi, salah satunya dengan mempermudah dari sisi pembayaran. Adanya internet banking, paypal, dan lain sebagainya cukup membantu. Namun perlu diingat bahwa itu baru dari sisi pelanggan ke kita sebagai penjual juga  harus memiliki alat pantau pembayaran seinovatif mungkinn. Misal menggunakan SMS Banking, Email reminder/notification, internet banking, dan sebagainya sehingga calon pembeli jangan dibiarkan menunggu terlalu lama. Semua ini untuk mencegah kecurigaan konsumen Anda. Karena pada dasarnya di media online banyak penipuan, sehingga kewaspadaan menjadi alas an mereka untuk memutuskan membeli juga.
Strategi keempat adalah adanya sebuah halaman tentang jaminan. Buatlah satu halaman yang berisi informasi jaminan, garansi, dan kualitas pengiriman. Strategi kelima adalah buat testimony per produk. Selama ini mungkin sudah membuat testimony pembelian dari banyak pelanggan, namun itu mungkin baru terhadap pelayanan yang berkualitas. Sehingga perlu dipertajam berkenaan testimoni yang fokus testimony per produk, jadi bukan  lagi testimoni terhadap transaksi umum saja. Dalam konsep psikologis, untuk merubah pikiran orang lain (konsumen) maka salah satunya mereka harus tahu diskripsi produk yang Anda  tawarkan ini atau mereka tahu apa yang Anda pikirkan atau, jangan anggap semua konsumen sudah tahu otomatis hanya dari sebuah foto produk di media  online.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar