JellyPages.com

Rabu, 27 April 2011

Reported Speech

Reported Speech

If we report what another person has said, we usually do not use the speaker’s exact words (direct speech), but reported (indirect) speech. Therefore, you need to learn how to transform direct speech into reported speech. The structure is a little different depending on whether you want to transform a statement, question or request.

Example:

  • Þ    She asked me “what is your name?”
  • Ø  She asked me what your name was.


  • Þ    Peter asked “where does Stephaney?”
  • Ø  Peter asked where Stephaney lived


  • Þ    “How long have you studied English?”
  • Ø  He asked to me how long I had studied English


  • Þ    John asks “Does Susan live near here?”
  • Ø  John ask if Susan lived near here


  • Þ    “Carol, speak English.“
  • Ø  He told Carol to speak English.


  • Þ    Why don’t you speak English?”
  • Ø  He asked me why I didn’t speak English.


  • Þ    “Do you speak English?”
  • Ø  He asked me whether / if I spoke English.

http://google.com/ 

Selasa, 26 April 2011

PUISI

Pancaran Hidup
Karya:Amal Hamzah

Di pagi hari
Aku berangkat bekerja
Tampak olehku seorang lelaki
Mengorek-ngorek tong mencari nasi

Sepintas hatiku sedih
Terasa miskin badan sendiri
Di tengah kekayaan negeri raya
Awak menjadi peminta-minta
Lalu mataku menoleh kebadannya
Tampak tegap-teguh semata
Tiada cacat membuat celaka

Hatiku marah..
Orang begini tak perlu dikasihani
Di dunia allah penuh rezeki
Ia tinggal bermalas diri.

PUISI

Kupu-Kupu
Karya:sigit.B.K
Alangkah elok warnamu
Terbang diantara bunga-bunga
Mencari madu

Kadang kulihat engkau berayun
Di tangkai dan daun-daun
Atau berkejaran bersama kawanmu

Kupu-kupu
Alangkah senang aku melihatmu
Dapatkah aku memiliki sayap indah
Seperti sayapmu.

Jumat, 22 April 2011

resep masakan sate padang


Resep Masakan Sate Padang



Bahan: 
1 kilogram lidah sapi, celup air panas, kerik, cuci bersih 
1½ liter air 
1 lembar daun kunyit 
2 cm lengkuas, memarkan 
4 lembar daun jeruk 
1 batang serai, memarkan 
3 cm asam kandis 
1 sendok teh garam 
18 tusuk sate


Campur, aduk rata: 
25 gram tepung beras 
1 sendok makan tepung sagu


Haluskan: 
8 buah cabai merah keriting 
1 sendok teh ketumbar bubuk 
½ sendok teh lada 
¼ sendok teh jinten 
6 buah bawang merah 
1 sendok teh kari bubuk 
2 cm kunyit 
2 cm jahe 
2 sendok makan minyak goreng


Cara membuat: 
Rebus lidah sapi, bumbu halus, kunyit, lengkuas, daun jeruk, serai, asam kandis, garam, masak hingga lidah empuk.
Angkat, tiriskan. Potong lidah ukuran 1 x 2 x 1 cm. Sisihkan airnya.
Tusuk setiap 5 potong lidah sapi dengan tusuk sate. Panggang di atas bara api sambil dibalik-balik dan dioles minyak hingga matang dan harum.
Panaskan air kaldu lidah, tambahkan air 500 ml, didihkan masukkan campuran tepung beras dan sagu dan bumbu, aduk rata dan mengental. Angkat.
Sajikan sate bersama saus, potongan ketupat dan taburan bawang merah goreng.











««« Selamat Mencoba »»»
http://google.com/

song

If You Were My Baby
By : Rick Price

I could dream my life away
What would I care anyway be so fine
(if you were my baby)
I’ve been walking ten feet tall
With your love girl what should I Worry at all
(if you were my baby)

Reff : I never be lonely, if you were my only love
(if you were my baby)
I take my last breath
Be for I would let you go
I promise said I love you
Forever and ever
(if you were my baby)


We go walking late at night
Count the sky just you and me
(If you were my baby)
Start to kiss under the Tree
Listen to the sound of
The whispering breeze
(If you were my baby)
(back to reff)


Oh how wonderful life Would be
If you give your love to Me
Just to hold you
Endlessly
It’s all ever need
(back to reff)

Kamis, 07 April 2011

PUISI

Ibu
Karya:Iwan fals

Ribuan kilo jarak yang kau tempuh
Lewati rintangan
Untuk aku anak, mu

Ibuku sayang...
masih terus berjalan
walautapak kaki
penuh darah penuh nanah

seperti udara
kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalas
ibu... ibu...

PUISI

Doa
Kepada Pemeluk Teguh

Karya: Chairil anwar

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namam-mu
Biar susah sungguh mengingat
Kau penuh seluruh
Daya-mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

PUISI


Berita Indonesia

Bocah penjual koran
Kau berteriak lantang
Di persimpangan jalan
Menawarkan berita pembunuhan
            Fotof-foto mayat terpampang
            Di halaman depan
            Koran-koran pagi
            Mengerikan hati
Ada yang ditembak
Ada yang digorok
Ada yang dicincang
Seperti binatang
Yang hendak dibikin gulai
            Betapa tragis dan mengerikan
            Membuat berdiri bulu roma
            Kapankah kubaca berita
            Tentang makmurnya rakyat indonesia?.

YUANSHA SD KEPRABON II SOLO

Pangeran Cemberut








Pangeran Cemberut
Oleh : Fita Chakra

            Raja dan Ratu Negri Impian mempunyai seorang anak yang sangat tampan. Pangeran Ellano namanya. Meskipun tampan ia tidak pernah tersenyum, apalagi tertawa. Tak heran, banyak yang menyebutnya pangeran cemberut.
            Setiap hari, pangeran Ellano selalu marah-marah pada setiap orang yang ditemuinya. Tidak pernah seklipun terlihat bibirnya tersenyum atau tertawa.
            Hampir setiap hari ada saja orang yang menjadi sasaran kesalahannya. Juru masak istana selalu dibentaknya setipa kali ia merasakan masakan yang tidak enak menurutnya. Para pengawal juga tak luput dari amaranya jika ada sesuatu yang tidak berkenan dihatinya. Wajah pangeran Ellano yang tampan menjadi bertekuk-tekuk tidak enak dilihat.
            “Makanan apa ini? Rasanya sungguh tak enak!” keluhnya saat makan msakan juru masak istana. Kali ini ia berteriak, “cepat baawakan sepatu ku!”
            Begitulah suasana istana setiap harinya. Penuh dengan teriakkan dan amarah tuan Ellano. Raja dan Ratu sampai bosan mendengarkannya.
“Aku prihatin melihat tingkah laku anak kita, paduka raja,” kata Ratu pada Raja. Raja menghela nafas panjang. Hari itu, mereka baru saja mendengar pangeran Ellano berteriak memarahi seorang dayang yang tidak sengaja memecahkan pot bunga saat berjalan tergesa-gesa saat dipanggilnya.
            “Sudah saatnya kita bertindak. Kita tidak bisa membiarkan anak kita terus bersikap buruk seperti ini. Bagaimana mungkin dia menjadi penerus ku jika masih berperangai buruk dan sewenang-wanang? Tentu dia tidak bisa bersikap bijaksana,” sahut Raja.
            “Lalu, apa yang harus kita lakukan?” tanya Ratu.
            Mereka sudah berupaya mendatangkan banyak guru untuk mendidik pangeran elllano, tetapi tak berhasil. Malah pangeran Ellano pun bersekolah di sekolah terbaik di Negri Impian. Namun hingga bertahun-tahun berlalu, tabiat pangeran Ellano tidak pernah berubah menjadi lebih baik. Bahkan teman-temannya banyak yang tidak suka padanya.
            Semalaman Raja berfikir keras, mencari cara untuk mendidik pangeran Ellano menjadi pengeran yang baik. Pagi harinya beliau mengumumkan sebuah sayembara ke seluruh penjuru negri. Siapa pun di negri itu yang dapat mnyadarkan pangeren Ellano dan mengubah tabiat buruknya  di perbolehkan datang ke istana. Apabila berhasil membuat pangeran Ellano cemberut lagi, Raja akan memberikan imbalan yang sangat besar. Imbalan akan bertambah jika ada orang yang berhasil mengubah tabiaat buruknya.
            Berduyun-duyun orang datang ke istana. Sayangnya dari semua yang datang tak ada yang berhasil membuat pangeran Ellano tersenyum. Seorang badut yanh berusaha menghibur pangeran Ellano dengan lelucon dan atraksinya. Semua orang tertawa melihat penampilan badut itu, tapi pangeran Ellano berkata, “sama sekali tidak lucu” sambil merengut.
            Lalu seorang guru tatakrama terkenal datang. Dia memberikan pelajaran tatakrama yang bagus sekali. Semua orang yang melihat terkesima dengan perkataannya. Pangeran Ellano malah menguap, “ Aduh membosankan sekali! Bisa-bisa aku ketidurran karena bosan,” keluhnya berkali-kali.
            Ketika deretan datang yang datang mengikuti sayembara itu sudah hampir habis, Raja dan Ratu mulai putus asa.
“kelihatannya, kita tidak bisa mendapatkan orang yang bisa mengubah tabiat anak kita, “ kata Raja pada Ratu.
“Sabar lah dahulu... kita berdoa saja,” Ratu berusaha menenangkan Raja.
Akhirnya tibalah peserta terakhir. Seorang bapak tua beserta dua putranya yang sudah dewasa muncul.
“Apa yang bisa kaulakukan untuk anakku ? “  tanya Raja keheranan. Seluruh orang yang ada di dalam ruang itu pun menjadi heran. Pangeran Ellano bahkan mendengus kesal.
             “Ampun, paduka Raja. Saya hanya ingin bercerita mengenai kedua anak saya ini. Siapa tahu mendengar cerita saya pangeran Ellano dapat tergugah hatinya, “kata bapak tua itu.
            Raja terdiam sejenak, dipandanginya Ratu yang duduk di sebelahnya. Ratu mengangguk meski terpaksa. “Baiklah. Apa yang akan kau ceritakan? “tanya Raja akhirnya.
            “Begini, paduka Raja. Ini lukisan wajah kedua anak saya sewaktu kecil, “kata bapak tua itu sambil menunjukkan sebuah lukisan. Pada lukisan tersebut nampak wajah kedua anak laki-lakinya yang sama persis.
            “Makcudmu, kedua anakmu ini kembar?”
            “Benar, paduka Raja. Kedua anak saya ini terlahir kembar.”
            “Tapi kenapa, sekarang setelah mereka dewasa, wajah mereka kelihatan berbeda?”
            Pangeran Ellano mulai kelihatan tertarik mendengar ucapan Raja. Dia mendengarkan dengan penuh perhatian. Kedua orang anak bapak tua itu memang sama sekali tidak seperti anak kembar. Salah satunya terlihat jauh lebih tua dibandingkan yang lainnya.
            “Benar. Romi, anak yang ada di samping kiri saya, adalah anak yang ceria, dia suka membantu orang lain, tidak mudah marah, dan ramah,” katanya sambil menunjuk anak yang bernama Romi. Wajahnya kelihatan cerah dan selalu tersenyum. Siapa pun yang bertemu dengannya rasanya akan suka padanya.
            “Sedangkan saudara kembarnya, roma memiliki sifat yang bertolak belakang. Dia jarang tersenyum, suka marah-marah, menghina orang lain, dan susah bergaul,” lanjut bapak tua itu memandang anak yang lainnya. Wajah anaknya kelihatan masam, berlipat-lipat, dan tua.
            “Maksudmu, kedua anakmu ini bisa berwajah sedemikian berbeda karena sifatnya berbeda?” tanya pangeran Ellano.
            “Ampun, pangeran. Benar, maksud saya memang begitu,“jawabnya takut-takut.
            Pangeran Ellano terdiam. Raja memandang pangeran Ellano, hatinya sedikit lega melihat pangeran Ellano tidak marah.
            “Jadi, kamu sudah mengarti, anakku? Kalau engaku masih bersikap yang sama, maka beberapa waktu lagi wajahmu akan kelihatan lebih tua. Lagi pla tidak ada yang suka melihat seorang pangeran berwajah cemberut dan suka marah-marah. Pasti kau sendiri tidak mau kan berteman dengan orang yang seperti roma?” tanya Raja.
            Pangeran Ellano mengangguk sambil tersenyum, ”Baik ayah. Aku akan berusaha untuk mengubah sikapku.”
            Seisi ruangan bertepuk tangan mendengar perkataan pangeran Ellano. Bapak itu pun mendapat imbalan besar dari Raja.

Rabu, 06 April 2011

Burung dan Ulat




Burung dan Ulat
oleh : Yulinda Rohedy Yoshoawini


Desa itu diserang ulat. Pohon tak mau berbuah. Tak ada burung yang datang untuk memakan ulat. Warga desa resah.
“Pak saya tahu, kenpa burung-burung itu tidak mau datng ke desa ini,” ucap seorang anak.
“Kenapa?” tanya Pak Luarh.
“Semua itu karna Kentus,” jawab si anak.
“Kok bisa?” desak Pak Lurah.
“Iya karena Kentuslah ang suka mengetapel burung-burung sehingga tidak ada yang berani datang ke sini, mereka tidak mau celaka,” jelas si anak.
“Ya, Pak Lurah saya juga sering melihat Kentus mengetapel burung,” kata warga lain yang ada di situ.
“Apa?”teriak Pak Lurah penuh amarah.
“Panggil Kentus dan suruh menghadap aku,” perintah Pak Luarah.
“Baik Pak,” sahut satpam.
Singkat cerita Kentus sudah menghadap Pak Lurah.
“Kentus, apa benar kamu yang mengetapel burung-burung yang hinggap di desa kita?” tanya Pak Lurah.
“I...iya Pak,” jawab Kentus tergagap.
“Lebloskan dia ke gudang dan jangan biarkan dia keluar,” perintah Pak Lurah.
“Ampun Pak Lurah, apa salah saya Pak?” pinta Kentus tak mengerti. Dia diserst dan dijebloskan ke gudang yang memang mirip dengan penjara.
“Nah, sekarang bagaimana cara agar burung-burung itu mau datang ke sini dan membasmi hama ulat?” gumam Pak Lurah.
“Saya bisa membuat mereka datang kemari,” sahut si anak.
“O ya, bagaimana dan dimana kamu akan menemukan burung itu!” tanya Pak Lurah.
“Di hutan di dekat kota, untuk itu perlu ada orang yang mengantar saya ke sana dan meminta para burung itu datang ke sini,” sahut anak itu. Jalan cerita tersebut diwarnai dengan suara deru motor yang mengantar si anak ke hutan.
Sesampainya di hutan, si anak menyanyi memanggil kawanan burung tersebut. “Kalian tidak usah takut lagi, Kentus yang suka memburu bangsa kalian sudah dihukum Pak Lurah dan kini mendekam di gudang,” tutur anak itu.
Sepeninggal anak itu, seekor burung yang paling besar dan menjadi pimpinan mereka, mengumpulkan seluruh pengikutnya dan bersuara dengan lantang, tentu saja dengan bahasa burung. “wahai rakyatku, kantus kini telah menerima hukuman dari kepala Desa, dan kini mendekam di gudang. Jadi tak akan ada yang memburu dan menyakiti kita. Kita di minta datang ke desa untuk membasmi ulat yang telah menggerogotin pohon di desa itu. Kalian harus bersiap,” titah si raja burung.
“Setuju!” sambut rakyat burung dengan girang.


Keesokan harinya tardengar suara kepak sayap burung dengan suara lantang.  “serbuuu...!!! teriak para burung penuh semangat. Dengan sigap mereka hinggap di dahan dan mulai mematuk gerombolan ulat. Mereka berpesta pora. Keadaan menjadi hening setelah para burung menyantap ulat-ulat. Mereka pulang ke hutan dengan perut menggembung karena kenyang. Hari bengganti hari menjadi bulan. Beberapa bulan kemudian setelah pepohonan di guyur hujan, tunas tumbuh menjadi bunga dan akhirnya berbuah dengan lebat. Desa itu kembali tenteram dan hidup sejahtera dengan hasil panen buah yang melimpah.

NOUN CLAUSE

NOUN CLAUSE

A Noun-Clause is a group of words which contains a Subject and a Predicate of its own and does the work of a noun. 
A noun clause is a group of words:
·         that functions as one unit
·         that has its own subject-verb combination
·         that functions in a sentence as a noun or
·         pronoun functions.
·         that often has a subordinator.
·         stand alone as a complete  not and that may
·         sentence.
Examples: 

• I often wonder how you are getting on with him. 

• He feared that he would fail. 

• They replied that they would come to this town. 

• Do you know who stole the watch? 

• I thought that it would be fine day. 

• No one knows who he is. 

• I did not know what he would do next. 

How the budget got in is a mystery. 

• Pay careful attention to what I am going to say. 

• I do not understand how all it happened.